sharing

soal soal latihan matematika

Tuesday, June 21, 2011

1. KPK dari 24 dan 30 adalah
2.KPK dari 12 dan 30 adalah
3.FPB dari 24 dan 30 adalah
4.FPB dari 12 dan 30 adalah
5.Tentuka FPB dari bilangan bilangan dibawah ini
    a. 30 dan 100
    b. 25 dan 30
    c. 18 dan 40
   d. 28 dan 30
6.Tentukan KPK dari bilangan bilangan dibawah ini
    a. 16 dan 30
    b.15 dan 100
    c. 35 dan 50
   d. 48 dan 20
7. Bilangan prima yang ada antara 50 dan 60 adalah
8.Bilangan prima yang lebih dari 13 dan kurang dari 37 adalah
9.Himpunan faktor dari 48 adalah
10.Faktorisasi prima dari 84 adalah

homework

OPERASI HITUNG CAMPURAN
Tugas pekerjaan rumah, Download file

homework


SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG
Tugas pekerjaan rumah, download file

Laporan PTK

Monday, June 20, 2011


BAB 1
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Dalam  rangka peningkatan efektivitas pembelajaran matematika MI/ SD pada pokok bahasan operasi pembagian di kelas IV, haruslah  memperhatikan perbedaan  karakteristik antara matematika yang objek kajiannya abstrak dengan karakteristik anak MI/SD yang masih berada pada tahap berpikir operasional konkret.  Anak usia  MI/SD
      ( 7- 12 tahun ) belum mampu berfikir formal dan abstrak.[1]
            Adanya perbedaan karakteristik antara matematika dengan anak usia MI/SD mengakibatkan adanya kesulitan dalam pembelajarannya. Oleh karena itu diperlukan suatu cara yang efektif yang dapat menjembatani antara cara berfikir anak MI/SD dengan matematika. Dalam pembelajaran operasi pembagian pada kelas IV semester 1 dengan Kompetensi Dasar melakukan operasi perkalian dan pembagian. [2]
            Di MINU Waru 1Kureksari  Sidoarjo terjadi kesulitan dalam pembelajaran operasi pembagian, hampir  semua nilainya dibawah KKM 7,5 dari 18 siswa  yang ada 12 diantaranya harus  mengikuti Remidi. Hal ini disebabkan karena kurang tepatnya metode pembelajarannya yang dipakai. Guru cenderung menggunakan ceramah dalam mengajarkan konsep pembagian pada siswa. Seharusnya dalam mengajarkan konsep pembagian memakai pendekatan PMRI ( Pendidikan Matematika Realistik Indonesia).
Operasi pembagian adalah  lawan dari operasi perkalian. Sehingga a : b = c artinya sama dengan a = b x c . Dalam mengajarkan konsep pembagian ini diperlukan suatu pendekatan yang tepat yaitu PMRI yang menggunakan masalah realistic sebagai titik tolak pembelajaran, masalah yang digunakan harus benar – benar kontektual sehingga siswa –siswi dapat menyelesaikan masalah dengan cara - mereka sendiri dan dapat membentuk konsep pembagian sendiri melalui masalah kontektual.


[1] Yuli, Esti, dkk. Pembelajaran Matematika MI, ( Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009), Paket 1,  8.
[2] Departemen Pendidikan Nasional, Standart Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI . ( Jakarta:  
      Depdiknas, 2006), 418.

download file lengkap

Bank soal matematika

Kumpulan soal-soal matematika dan pembahasannya

operasi penjumlahan pecahan

Pembelajaran Operasi Penjumlahan Pecahan SD Menggunakan Beberapa Media




Pembelajaran matematika SD saat ini masih didominasi dengan pendekatan abstrak dan metode ceramah serta pemberian tugas. Masih jarang yang menggunakan pendekatan nyata yang membuat siswa aktif menggunakan alat peraga. Paket modul ini berusaha mengetengahkan alternatif pembelajaran matematika sd yaitu operasi penjumlahan pecahan dengan pendekatan PAKEM dan menggunakan berbagai media.
Materi ini membahas antara lain tentang standar isi penjumlahan pecahan, pengenalan pecahan biasa, desimal, campuran dan pecahan senilai dan dilanjutkan dengan materi penjumlahan pecahan biasa, desimal, campuran dan senilai.

media pembelajaran FPB dan KPK

kelipatan dan faktor

FPB dan KPK

Permainan sebagai Media dalam Pembelajaran Matematika


"Belajar Matematika itu Menyenangkan"
Menurut Djamarah (2002), belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan yang didapatkan itu bukan perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa akibat masuknya kesan-kesan yang baru sehingga membawa perubahan tingkah laku seseorang. Dengan demikian belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan Hudojo (1988:3) mengatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide/konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Hal tersebut berdampak pada terjadinya proses belajar matematika.

"Permainan Matematika"
mengajar dan media pembelajaran. Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, peserta didik dapat memanfaatkan seluruh alat inderanya. Pendidik berupaya untuk menimbulkan rangsangan/stimulus yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang dapat digunakan untuk menerima dan mengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan (long term memori) sehingga dapat dengan mudah menerima dan menyerap pesan-pesan yang diberikan.

Banyak permainan yang dapat dijadikan sebagai media belajar, diantaranya:
• Perburuan/pencarian sesuatu dengan buku. Permainan ini mengajarkan perhitungan dan urutan nomor (pertama, kedua, ketiga, ...). Idenya adalah anak-anak membacakan jawaban berupa sebuah kalimat atau dua kalimat atas pertanyaan yang diajukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan. Contoh pertanyaan ”Carilah halaman yang tiga puluh kurangnya dari tujuh puluh empat dan temukan kata ke-8 dalam paragraf ketiga dari akhir halaman.
• Mencari arah. Permainan ini dilakukan di luar ruangan dan menggunakan sebuah keset kaki dan masing-masing anak berpasang-pasangan. Salah satu anak dari setiap grup menggunakan penutup mata, sedangkan yang lainnya akan memberikan petunjuk arah untuk pasangannya seperti berapa langkah kaki untuk maju, mundur, ke kanan, atau ke kiri.
• Permainan papan. Ada banyak permainan matematika dalam bentuk permainan papan, antara lain ular tangga, monopoli dan sebagainya.
• Melalui permainan rakyat misalnya permainan congklak atau dakon. Seorang guru sekolah dasar asal Bangli menjadi jawara dalam Festival Sains Indonesia dalam kompetisi guru Matematika dengan menggunakan dakon untuk menanamkan konsep Faktor Persekutuan Terbesar.
• Permainan jual-beli misalnya untuk mempelajari materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
• Permainan berhitung menggunakan jari.
• Permainan yang menggunakan kartu, misalnya untuk mengenalkan konsep dan pemahaman peserta didik Kejar Paket A khususnya terhadap pokok bahasan pecahan. Konsep yang dapat dipahami yaitu mengenal berbagai bentuk pecahan (pecahan biasa dan pecahan desimal), pecahan senilai, menjumlahkan pecahan, serta membandingkan nilai pecahan (lebih dari dan kurang dari). Alat permainan yang dimaksud berupa kartu-kartu yaitu domino pecahan dan kartu pecahan. Domino pecahan dimainkan seperti domino biasa yaitu menyusun angka-angka pecahan yang senilai. Sedangkan Kartu pecahan dimainkan seperti kartu joker. Untuk mempermudah pemahaman peserta didik terhadap permainan materi pecahan dipersiapkan juga daftar angka-angka pecahan (pecahan biasa dan pecahan desimal).

Contoh :

Bahan :
Satu set kartu domino pecahan

Cara Permainan :
  1. Murid dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok dibagi satu set kartu domino pecahan.
  2. Kartu dikocok dan dibagi 5 buah perorang (atau berdasarkan kesepakatan), kartu terakhir dijadikan acuan permainan dimulai,
  3. Murid yang duluan habis kartu ditangan, dialah pemenangnya.

Belajar matematika melalui permainan dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik serta menepis anggapan matematika itu sulit dan menyeramkan bahkan sebaliknya, belajar matematika itu mudah dan menyenangkan. Untuk itu, dituntut kreativitas pendidik dalam menyajikan/menyampaikan materi. Tak kalah pentingnya bagi orangtua agar turut berperan membantu anaknya belajar dengan cara yang menyenangkan. 
 
----

Pemanfaatan Kalender Bekas


Manfaat Kalender Bekas
Pemanfaatan kalender bekas sebagai media pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan pada siswa SD, akan mempermudah siswa dalam memahami konsep penjumlahan dan pengurangan sehingga siswa dapat memenuhi standar kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar yaitu melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan.
Bentuk pemanfaatan kalender bekas yaitu dengan memotong kalender pada bagian tanggal dalam satu bulan. Sedangkan, bentuk pengoperasian kalender bekas sebagai media pembelajaran menggunakan prinsip garis bilangan, yaitu berpindah ke bilangan yang lebih besar ketika menyelesaikan operasi penjumlahan dan berpindah ke bilangan yang lebih kecil ketika menyelesaikan operasi pengurangan.
 
Contoh
  1. Contoh penerapannya: misalkan siswa diperintahkan untuk menyelesaikan operasi penjumlahan 9 + 4. Langkah - langkah yang dapat dilakukan antara lain guru dapat memerintahkan siswa:
  • Menunjuk angka 9 di kalender bekas.
  • Menunjuk empat angka setelah angka 9 dengan berurutan menuju angka yang lebih besar. Dalam contoh ini, menunjuk angka 10, 11, 12, dan berakhir pada angka 13.
  • Angka yang ditunjuk terakhir merupakan hasil dari operasi penjumlahan tersebut.
  •  Jadi hasil dari operasi penjumlahan 9 + 4 adalah 13.
1. Pada hari senin menunjukkan tanggal 12, hari apa tepat 5 hari yang akan datang ?
Jawab:
Pada kalender menunjukkan tanggal 12, dihitung maju sebanyak 5 kali yaitu menunjukkan angka 13, 14, 15, dan berakhir pada angka 17.
Jadi penjumlahan 12 + 5 = 17 dan 17 pada hari sabtu.

2. pada hari jum’at adalah tanggal 15, tanggal berapa dan hari apa tepat 4 hari yang lalu ?
Jawab:
Pada kalender menunjukkan angka 15, dihitung mundur sebanyak 4 kali yaitu menunjukkan angka 14, 13, 12, dan berakhir pada angka 11.
Jadi, pengurangan 15 – 4 = 11, dan pada hari senin.



Kelebihan yang dimiliki kalender bekas sebagai salah satu media pembelajaran adalah mudah didapatkan, menghemat biaya karena memanfaatkan benda yang telah ada di sekitar kita, praktis dan mudah diterapkan. Pemanfaatan kalender bekas juga dapat membuat siswa lebih mengenal angka - angka, urutan-urutan angka dan kwantitas.
Jadi, dengan memanfaatkan kalender bekas sebagai media pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan, siswa akan lebih memahami konsep penjumlahan dan pengurangan sehingga siswa dengan mudah dapat memenuhi standar kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar yaitu melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan.

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD DENGAN DAKON/CONGKLAK







Pemanfaatan Kerikil dalam pembelajaran Matematika

Tujuan :
Menghitung penjumlah, pengurangan, perkalian dan pembagian menggunakan kerikil


Alat dan Bahan :
 Sejumlah Batu kecil atau kerikil
 
Cara Penggunaan :
Misal pada penjumlahan :
2 + 6 + 5 = 13
Tumpuk 2 kerikil, 6 kerikil, dan 5 kerikil kemudian jumlahkan kerikil kerikil tersebut.


Misal pada pengurangan :
15 – 3 – 6 = 6
Tumpuk kerikil sebanyak 15 buah, kemudian kurangi sebanyak 3 dan kurangi lagi 6 buah kerikil, setelah itu hitung sisa kerikil yang ada.


Misal dalam perkalian :

3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15 atau 5 + 5 + 5 = 15
Kerikil dikumpul menjadi 3 bagian, setiap bagian terdiri dari 5 buah kerikil dan setelah itu jumlahkan 3 kelompok kerikil tersebut. Atau kerikil dikumpulkan menjadi 5 bagian, setiap bagian terdiri dari 3 buah kerikil dan setelah itu jumlahkan 5 kelompok kerikil tersebut.


Memotivasi Pembelajaran Matematika SD/ MI

Sunday, June 12, 2011

 Beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai seorang guru matematika dalam memotivasi peserta didik:
1. Berikanlah kesempatan kepada siswa untuk menduga dan memperkirakan jawaban dari suatu persoalan
2. Gunakanlah sesuatu yang bersifat" matemagis"
3. Gunakanlah trik - trik dalam pembelajaran, misalnya trik dengan kartu yang didasarkan pada pada suatu     prinsip matematika.

seni mengajar matematika

Ada beberapa tips / cara untuk mengajarkan matematika agar menyenangkan:
1. Mulailah pembelajaran matematika dengan hal - hal yang menarik, seperti memulai dengan pertanyaan yang menantang misalnya
" saya ingin membilang sampai satu milyar.
1,2,3,4,............
berapa lama waktu yang saya perlukan?
2. Gunakanlah topik-topik pembelajaran matematika yang menarik seperti  topik sejarah  Kari Gauss, Leonhard Euler, dll.
3. Jangan lupa gunakanlah media pembelajaran yang menantang seperti internet.
4. Gunakanlah alat peraga secara efektif. Karena sebanyak apapun media pembelajaran kita jika kita tidak memanfaatkan dengan baik akan siua- sia.
5. Akhiri pembelajaran matematika kita dengan hal -hal yang menarik, seperti permaina.

menyusun program tahunan

Saturday, June 11, 2011

contoh program tahunan MI/SD

Download

menyusun program semester

Contoh program semester MI/SD


Download


Download

buku bacaan

download buku

matematika kelas 5

buku bacaan

download buku

Kelas : 3
Pengarang : Suharyanto, C. Jacob
Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2009

buku bacaan

download buku


Gemar Belajar Matematika 3

Kelas : 3
Pengarang : Nurul Masitoch, Siti Mukaromah, Zaenal Abidin
Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2009

buku bacaan

download buku


Cerdas Berhitung Matematika 3

Kelas : 3
Pengarang : Nur Fajariah, Devi Triratnawati
Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

buku bacaan

download buku

Kelas : 2
Pengarang : Purnomosidi - Wiyanto - Endang
Penerbit: Pusat Perbukuan Depdiknas
Tahun : 2008
download buku
MATEMATIKA kelas 2

Pengarang : Buchori, Erna J,SPd., Amin Mustoha, Isti Hidayah
Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008
download buku
MATEMATIKA kelas 1



Kelas : 1
Pengarang : Purnomosidi - Wiyanto - Endang
Penerbit: Pusat Perbukuan Depdiknas
Tahun : 2008

buku bacaan

download buku
MATEMATIKA kelas 1









Kelas : 1
Pengarang : Kismiantini, Dyan Indrawati
Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

buku bacaan

download buku
MATEMATIKA kelas 1









Kelas : 1
Pengarang : Djaelani, Haryono
Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

buku bacaan

download buku
MATEMATIKA kelas 4









Kelas : 4
Pengarang : Burhan, Moestaqiem, Ary Astuty
Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008



Followers