BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rangka peningkatan efektivitas pembelajaran matematika MI/ SD pada pokok bahasan operasi pembagian di kelas IV, haruslah memperhatikan perbedaan karakteristik antara matematika yang objek kajiannya abstrak dengan karakteristik anak MI/SD yang masih berada pada tahap berpikir operasional konkret. Anak usia MI/SD
( 7- 12 tahun ) belum mampu berfikir formal dan abstrak.[1]
Adanya perbedaan karakteristik antara matematika dengan anak usia MI/SD mengakibatkan adanya kesulitan dalam pembelajarannya. Oleh karena itu diperlukan suatu cara yang efektif yang dapat menjembatani antara cara berfikir anak MI/SD dengan matematika. Dalam pembelajaran operasi pembagian pada kelas IV semester 1 dengan Kompetensi Dasar melakukan operasi perkalian dan pembagian. [2]
Di MINU Waru 1Kureksari Sidoarjo terjadi kesulitan dalam pembelajaran operasi pembagian, hampir semua nilainya dibawah KKM 7,5 dari 18 siswa yang ada 12 diantaranya harus mengikuti Remidi. Hal ini disebabkan karena kurang tepatnya metode pembelajarannya yang dipakai. Guru cenderung menggunakan ceramah dalam mengajarkan konsep pembagian pada siswa. Seharusnya dalam mengajarkan konsep pembagian memakai pendekatan PMRI ( Pendidikan Matematika Realistik Indonesia).
Operasi pembagian adalah lawan dari operasi perkalian. Sehingga a : b = c artinya sama dengan a = b x c . Dalam mengajarkan konsep pembagian ini diperlukan suatu pendekatan yang tepat yaitu PMRI yang menggunakan masalah realistic sebagai titik tolak pembelajaran, masalah yang digunakan harus benar – benar kontektual sehingga siswa –siswi dapat menyelesaikan masalah dengan cara - mereka sendiri dan dapat membentuk konsep pembagian sendiri melalui masalah kontektual.
[1] Yuli, Esti, dkk. Pembelajaran Matematika MI, ( Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009), Paket 1, 8.
[2] Departemen Pendidikan Nasional, Standart Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI . ( Jakarta:
Depdiknas, 2006), 418.
download file lengkap
0 comments:
Post a Comment